Public Health and Safety International Journal
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij
<p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Helvetica, sans-serif;">This journal publishes a wide range of article in this discipline covering all modern trends in clinical and experimental research associated with Public Health, Human Health Safety, Health Education, Health Care System, Health Professional, Health Equity, Health Effects, Health Hazard, Health Risk, Nutrition Policies, Food safety, Hygiene, Safety Programs, Risk Assessment, Chronic Disease, Statistical Significance, Processed Food, Quality of Life, Primary Care, Infectious Diseases, Globalization, Nutrition, Risk Management, Adverse Health Effects, Genetic Factors and creates a platform for the authors to contribute towards the journal. The scope of the journal is not limited to the listed research areas but covers a lot more areas globally. The editorial office promises to peer review the submitted manuscripts and ensures quality.</span></p> <p><strong><span style="font-family: helvetica; font-size: small;">E-ISSN : 2715-5854<br />Prefix DOI : 10.55642<br /></span><span style="font-family: helvetica; font-size: small;">Editor Jurnal Public Health and Safety International Journal (PHASIJ) :</span></strong><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><strong><br /></strong></span><strong><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><strong style="box-sizing: border-box; font-weight: bolder; color: rgba(0, 0, 0, 0.87); font-family: helvetica; font-size: small; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><span style="box-sizing: border-box; color: #5f6368; font-family: Roboto, RobotoDraft, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: center; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: nowrap; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; float: none; display: inline !important;"><strong style="box-sizing: border-box; font-weight: bolder; color: rgba(0, 0, 0, 0.87); font-family: helvetica; font-size: small; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;">Frequency 2 Issue in 1 Years</strong><br /><strong style="box-sizing: border-box; font-weight: bolder; color: rgba(0, 0, 0, 0.87); font-family: helvetica; font-size: small; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;">Published : Vol.1 ( April ) - Vol.2 ( Oktober )</strong></span></strong></span></strong></p>YCMMen-USPublic Health and Safety International Journal2715-5854Peran Rumah Tradisional Jawa terhadap Kesehatan Mental: Kajian Budaya-Spasial sebagai Ruang Sehat
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1028
<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana rumah tradisional Jawa dapat berperan dalam mendukung kesehatan mental penghuninya, baik secara langsung melalui pengalaman ruang maupun secara simbolik melalui nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Menggunakan pendekatan budaya-spasial dan metode kualitatif-fenomenologis, studi ini menelusuri keterkaitan antara struktur rumah, atmosfer ruang, serta aktivitas harian yang berlangsung di dalamnya. Fokus utama diarahkan pada bagaimana elemen-elemen khas seperti pendopo dan senthong tidak hanya menghadirkan kenyamanan fisik, tetapi juga mendukung keseimbangan emosional dan spiritual. Pendopo yang terbuka menciptakan koneksi dengan alam dan komunitas, sementara senthong yang gelap dan tenang berfungsi sebagai ruang reflektif dan kontemplatif. Selain itu, penggunaan material alami dan tata ruang berbasis kosmologi Jawa memperkuat makna ruang sebagai tempat pemulihan mental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah tradisional Jawa menawarkan pendekatan arsitektural yang tidak hanya fungsional, tetapi juga menyentuh aspek psikologis dan eksistensial manusia. Temuan ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan konsep rumah sehat berbasis kearifan lokal yang relevan untuk konteks perancangan hunian masa kini.</em></p>Dea Syahnas ParaditaHenny Tri Hastuti HasanaDhian Riskiana PutriVika Dyah Pramesti
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501366371Hubungan Pola Asuh Orangtua Dengan Kejadian Wasting Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di Desa Lapang Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1088
<p>Anak usia dini berada dalam masa krusial yang rawan mengalami gangguan nutrisi, salah satunya adalah kondisi wasting, yaitu gangguan gizi akut di mana berat badan anak tidak proporsional terhadap tinggi badannya, khususnya pada rentang usia 0 hingga 59 bulan. Berdasarkan laporan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, Aceh mencatat angka prevalensi wasting sebesar 9,8%, sementara Aceh Barat mencapai 16,9%. Namun, data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 menunjukkan penurunan menjadi 8,0% di Aceh dan 8,4% di Aceh Barat. Studi ini bertujuan mengeksplorasi keterkaitan antara pola pengasuhan orang tua dan terjadinya wasting pada anak usia 12–59 bulan di Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kuantitatif dengan desain potong lintang (cross-sectional), dan melibatkan 177 responden yang ditentukan melalui rumus Lemeshow. Hasil analisis menunjukkan adanya korelasi yang sangat signifikan antara pola pengasuhan dan wasting, dengan nilai p sebesar 0,000 (p < 0,05) dan Odds Ratio sebesar 26,444, yang mengindikasikan risiko tinggi. Rekomendasi dari temuan ini adalah pentingnya peningkatan kualitas pengasuhan dan pemberian makanan sehat pada anak balita. Penelitian lanjutan disarankan untuk mengeksplorasi hubungan serupa dengan pendekatan metodologis dan populasi yang lebih bervariasi.</p>MaritaWardah IskandarItza MulyaniSuci Eka Putri
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501379386PENGARUH PEMBERIAN BUAH PEPAYA TERHADAP PENINGKATAN NAFSU MAKAN BALITA USIA 2-5 TAHUN
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1119
<p>Penurunan nafsu makan pada balita dapat memengaruhi status gizi dan pertumbuhan. Buah pepaya (Carica papaya L.) mengandung vitamin, mineral, dan enzim papain yang berperan dalam meningkatkan nafsu makan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian buah pepaya terhadap peningkatan nafsu makan balita usia 2–5 tahun. Metode penelitian menggunakan desain pre-eksperimental dengan one group pretest-posttest design. Sampel sebanyak 20 balita dipilih secara simple random sampling. Intervensi berupa pemberian buah pepaya 100 gram setiap hari selama 14 hari. Pengukuran nafsu makan menggunakan metode Visual Comstock, dan analisis data dilakukan dengan uji Wilcoxon. Hasil menunjukkan median nafsu makan sebelum intervensi adalah 2,00 dan sesudah intervensi meningkat menjadi 4,00. Uji Wilcoxon memperoleh nilai p = 0,000 (p < 0,05) yang berarti terdapat pengaruh signifikan pemberian buah pepaya terhadap peningkatan nafsu makan balita usia 2–5 tahun<strong>. </strong>Pemberian buah pepaya dapat menjadi alternatif non farmakologi yang efektif dan mudah diakses untuk meningkatkan nafsu makan balita.</p>Dhea DwiyantiEnny Yuliaswati
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501387392Pengaruh Konsep Stimulating Space Guna Keselamatan dan Keamanan Bagi Anak Usia Dini
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1027
<p>Masa usia dini merupakan fase krusial dalam perkembangan anak, di mana stimulasi lingkungan memegang peranan penting dalam membentuk aspek kognitif, emosional, sosial, dan motorik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan konsep <em>Stimulating Space</em> terhadap peningkatan kualitas keamanan, kenyamanan, dan stimulasi perkembangan anak usia dini dalam ruang belajar. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada Playgroup IT Permata Insani Jamil. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dokumentasi visual, serta kajian pustaka. Hasil temuan menunjukkan bahwa sebelum penerapan konsep <em>Stimulating Space</em>, ruang belajar memiliki beberapa permasalahan mendasar seperti lantai licin, pencahayaan minim, furnitur yang tidak ergonomis, serta zonasi ruang yang tidak tertata. Setelah dilakukan redesain, perubahan signifikan terjadi pada aspek ruang yaitu tekstur material, tata letak furnitur, serta pembagian zona aktivitas anak. Implementasi elemen-elemen seperti karpet lembut, furnitur ergonomis, dan elemen edukatif visual terbukti menciptakan ruang yang lebih aman, menyenangkan, dan mendukung pertumbuhan anak secara holistik. Konsep <em>Stimulating Space</em> memberikan solusi desain interior yang tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional, ergonomis, dan psikologis, menjadikannya pendekatan efektif dalam menciptakan ruang belajar ramah anak.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> Anak Usia Dini, Stimulating Space, Desain Interior, Keamanan Ruang, Ergonomi Anak</p>Henny Hastuti HasanaDea Syahnas ParaditaSri ErnawatiDessy Fitriasari
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501359365Hubungan Kebiasaan Makan Dengan Risiko Terjadinya Gastritis Pada Mahasiswa Universitas Teuku Umar Angkatan Tahun 2021
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1084
<p>Gastritis merupakan gangguan pencernaan yang umum terjadi, ditandai dengan gejala seperti nyeri ulu hati, mual dan muntah. Mahasiswa memiliki risiko tinggi mengalami gastritis akibat gaya hidup dan kebiasaan makan yang tidak teratur. Faktor seperti frekuensi makan yang tidak teratur, konsumsi makanan berminyak, pedas, instan serta stress turut mempengaruhi timbulnya gejala gastritis. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan makan dengan risiko terjadinya gastritis pada mahasiswa Universitas Teuku Umar angkatan tahun 2021. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain analitik korelasional. Sampel sebanyak 283 mahasiswa dari enam fakultas dipilih menggunakan rumus Krejcie & Morgan. Data dikumpulkan melalui kuesioner tentang kebiasaan makan dan gejala gastritis, dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan Sebanyak 228 responden (80,6%) berisiko gastritis. Mayoritas memiliki kebiasaan makan yang buruk (82%). Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan makan dan risiko gastritis dengan nilai p-value = 0,034 (p < 0,05). Kesimpulan terdapat hubungan signifikan antara kebiasaan makan dan risiko gastritis. Mahasiswa dengan kebiasaan makan buruk lebih berisiko mengalami gastritis dibandingkan mereka yang memiliki pola makan baik.</p>Rapidah Yanti Br UjungCukri RahmaKhairunnasSafrida
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501373378Gambaran Kualitas Tidur Mahasiswa Terhadap Intensitas Menonton Drama Korea Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Bina Bangsa
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1019
<p>Sleep quality is an important factor in maintaining physical and mental health. The Korean Wave phenomenon is an activity of watching Korean dramas that increases the curiosity of the audience to always want to watch the continuation of the story in each episode or often called chasing broadcasts so that it can cause a person's sleep quality to be poor. The purpose of this study was to determine the picture of the quality of sleep of students regarding the intensity of watching Korean dramas at the Faculty of Health Sciences, Bina Bangsa University. This research method uses a quantitative descriptive method, with a population of 77 people. The sampling technique used cross-sectional with the distribution of the Sleep Quality Index Questionnaire (PSQI) in the form of Google Form and distributed via Whatsapp. The results showed that the majority of students at the Faculty of Health Sciences, Bina Bangsa University had poor sleep quality, as many as 47 respondents (61.0%), while from the results of this number there were 45 respondents (58.4%) who had a high intensity of watching Korean dramas (watching ≥3 hours per title). The conclusion of this study shows that some of the descriptions of the quality of sleep of FIKes UNIBA students regarding the intensity of watching Korean dramas are poor.</p>HernawatiRastia NingsihRatna EsmayantiNia Marlina KurniaMarista Fiana
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501113117Uji Validitas dan Reliabilitas Menggunakan Software SPSS Pada Kuisioner SRQ-20 yang dimodifikasi pada Penelitian Kesehatan Mental
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1029
<p>Data menjadi bagian penting dalam penelitian. Proses pengumpulan data membutuhkan kuisioner yang harus diukur terlebih dahulu tingkat validitas dan reliabilitasnya melalui uji validitas dan uji reliabilitas menggunakan software SPSS. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan langkah-langkah uji validitas dan reliabilitas menggunakan software SPSS pada kuisioner SRQ-20 yang dimodifiasi. Hasil dari uji validitas dan reliabilitas kuisioner SRQ-20 yang dimodifikasi dan sudah dinyatakan valid serta reliabel ini kemudian digunakan untuk pengambilan data terkait kesehatan mental pada mahasiswa kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman. Hasil uji validitas menggunakan software SPSS menunjukkan bahwa semua item pertanyaan yang berjumlah 20 butir sesuai SRQ-20 yang dimodifikasi adalah valid dengan nilai r hitung > r tabel (0.552, 0.561, 0.698, 0.706, 0.692, 0.460, 0.474, 0.683, 0.717, 0.452, 0.670, 0.601, 0.313, 0.579, 0.705, 0.798, 0.734, 0.637, 0.652, 0.680) > 0.2845. Hasil uji reliabilitas pada semua butir pertanyaan yang dinyatakan valid menunjukkan hasil yang reliabel dengan nilai Cronbach’s alpha > r tabel, yaitu 0.915 > 0.2845.</p>Rizqa InayatiAndri Azmul FauziFitria Dewi Puspita AnggrainiSerli BonggaHaris Suhamdani
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-302025-04-3050115016110.55642/phasij.v5i01.1029Evaluasi Kapabilitas Industri Fotovoltaik Nasional Berbasis Kontribusi Teknologi
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1041
<p><em>Mapping the technological capabilities of the photovoltaic (PV) industry and its supporting sectors in Indonesia to optimize the utilization of solar energy whose potential reaches 207.8 GWp, while the utilization target is only 0.87 GW by 2025. The purpose of this study is to analyze the level of technological readiness through a Technometric model that focuses on the components of technoware (T), humanware (H), and infoware (I). Using a quantitative survey methodology with a sample of solar panel, cable, and mounting companies, this study measured the Technology Contribution Coefficient (TCC) as a hypothesis to assess industry capability. The main results show that the solar panel and structure industries have “excellent” capabilities with TCCs of 0.7204 and 0.7297, respectively, driven by strong H and I contributions. In contrast, cable companies are categorized as “good” with a TCC of 0.5651, indicating the need for improvement in the technoware component. In conclusion, it is recommended to prioritize technoware development through product design computing, humanware improvement through innovation training, and infoware strengthening through information dissemination. The results of this research are crucial for improving the competitiveness of the domestic PV industry and accelerating the achievement of the national energy mix target</em></p>Nurul AtikahFatimah Insani HarahapTiti Hayati
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-302025-04-3050114414910.55642/phasij.v5i01.1041Driving Factors For Indonesian Nurses Pursuing Careers In Industrial Healthcare Services: A Literature Review
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1046
<p>Permintaan untuk perawat terampil di sektor kesehatan industri Indonesia terus meningkat, didorong oleh industrialisasi yang berkembang dan kebutuhan akan layanan kesehatan kerja. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor utama yang memengaruhi keputusan perawat Indonesia untuk mengejar karier di layanan kesehatan industri, termasuk motivasi pribadi, profesional, dan organisasi. PRISMA digunakan untuk menganalisis publikasi dari PubMed, Google Scholar, dan Mendeley mengenai motivasi karier perawat Indonesia di bidang kesehatan industri. Setelah penyaringan, 12 studi yang memenuhi kriteria inklusi (studi empiris/konseptual; Indonesia/negara berkembang; tidak termasuk penelitian berbasis rumah sakit) dianalisis. Kerangka PICOT digunakan untuk mengidentifikasi disparitas signifikan.Analisis PRISMA mengkaji 12 studi yang memenuhi syarat mengungkapkan bahwa keputusan karier perawat Indonesia di sektor kesehatan industri terutama didorong oleh gaji (67% studi) dan keseimbangan kerja-hidup (58%), dengan peluang pengembangan profesional sebagai faktor sekunder kunci (42%). Analisis PICOT menemukan disparitas antara perawat di lingkungan industri (n=8 studi) dibandingkan dengan rumah sakit (n=4 studi pembanding). Faktor budaya, termasuk pengaruh keluarga (33% studi) dan persepsi prestise sosial, secara unik membentuk pilihan karier dalam konteks Indonesia. Hanya 2 studi (17%) yang membahas dampak kebijakan terhadap distribusi tenaga kerja, mengindikasikan kesenjangan bukti yang kritis. Penelitian ini merekomendasikan agar pembuat kebijakan dan institusi kesehatan mengembangkan kurikulum OHN yang terarah dan paket insentif khusus industri untuk meningkatkan retensi tenaga kerja dan pengembangan profesional di sektor ini.</p>Ramli MuhammadAmira Bin Syeh Abubakar
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501170178Faktor Penentu Keselamatan Pasien dalam Implementasi Teknologi Kesehatan Digital: Tinjauan Literatur
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1061
<p>Transformasi digital telah membawa perubahan besar pada dunia kesehatan dengan memposisikan perawat berada digarda terdepan sebagai pengguna utama teknologi seperti telemedis, mHealth, dan sistem informasi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menyintesis bukti mengenai faktor-faktor yang memengaruhi keselamatan pasien dalam implementasi teknologi kesehatan digital dengan menggunakan pedoman PRISMA melalui proses seleksi yang ketat berdasarkan kriteria yang ditentukann menghasilkan tujuh artikel. Penelitian ini mengungkapkan bahwa keselamatan pasien sangat bergantung pada kompetensi digital perawat yang masih terbatas, kepemimpinan yang efektif, dukungan organisasi, serta keterlibatan pasien. Temuan ini menyoroti peran krusial perawat dalam memastikan implementasi teknologi digital yang aman dan efektif bagi pasien. Keberhasilan teknologi kesehatan digital sangat bergantung pada peningkatan kompetensi perawat yang didukung oleh strategi implementasi yang komprehensif. Sehingga perlu ditekankan pentingnya peningkatan pelatihan berbasis lintas generasi, pengembangan kebijkan dan kolaborasi interprofessional dalam memastikan keamanan dan efektifitas teknologi digital dan berpusat pada pasien.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Keselamatan Pasien, Kesehatan Digital, Kompetensi Perawat</p>Erwan AhmadPratiwi Christa SimarmataLailya Khusna
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501195200Analisis Perilaku Penggunaan Apd Terhadap Kecelakaan Kerja Pada Karyawan Pabrik Kelapa Sawit PT. Karya Tanah Subur Berbasis Theory Planned Behavior (TPB)
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1065
<p>Kecelakaan kerja merupakan masalah serius di sektor industri, termasuk di pabrik kelapa sawit. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) adalah salah satu langkah penting dalam mencegah kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan APD berdasarkan <em>Theory of Planned Behavior </em>(TPB), yang mencakup sikap, norma subjektif, kontrol perilaku, dan niat terkait kecelakaan kerja di PT Karya Tanah Subur. Metode yang dipakai dalam observasi ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner. Populasi riset ini terdiri dari seluruh pekerja di PT KTS, yang berjumlah 109 orang, dengan sampel sebanyak 84 pekerja. Untuk menganalisis kepatuhan karyawan terhadap penggunaan APD, peneliti menghubungkan sikap, norma subjektif, kontrol perilaku, dan niat. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan terhadap penggunaan APD, dengan nilai p untuk sikap (0,000), norma subjektif (0,002), kontrol perilaku (0,005), dan niat (0,793). Kesimpulan dari risset hasil ialah terpakai ikatan yang relevan antara perilaku keselamatan kerja dan pemakaian APD. Peneliti menyarankan agar setiap karyawan mematuhi peraturan yang berlaku di PT KTS untuk mengurangi kecelakaan kerja, terutama dengan meningkatkan niat untuk bekerja dengan sungguh-sungguh dan mematuhi peraturan, seperti penggunaan APD, guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja</p>Afrilia NafizazakiyuddinFirman firdauz saputraDarmawanIhsan Murdani S
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-05-302025-05-3050124525610.55642/phasij.v5i01.1065Penerapan Posisi Semi Fowler dan Diaphragmatic Breathing Exercise dalam Meningkatkan Saturasi Oksigen pada Pasien Penyakitparu Obstruktif Kronik (Ppok) di Icu Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud) Dr. Soediran Mangun Sumarso
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1068
<p>Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan salah satu penyakit kronis yang menyebabkan penurunan saturasi oksigen akibat gangguan pertukaran gas di paru-paru. Penurunan ini berdampak serius terhadap kondisi fisiologis pasien, kualitas hidup, dan peningkatan risiko komplikasi. Intervensi nonfarmakologis seperti posisi <em>semi fowler</em> dan latihan pernapasan diafragma (<em>diaphragmatic breathing exercise</em>) diketahui dapat memperbaiki oksigenasi melalui peningkatan ventilasi paru dan efisiensi kerja diafragma. Mengetahui pengaruh kombinasi posisi <em>semi fowler</em> dan <em>diaphragmatic breathing exercise</em> terhadap peningkatan saturasi oksigen pasien PPOK di ICU RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada dua responden. Intervensi dilakukan rutin sesuai SOP. Terdapat peningkatan signifikan saturasi oksigen dari nilai di bawah normal menjadi ≥95% setelah intervensi. Kombinasi posisi <em>semi fowler</em> dan <em>diaphragmatic breathing exercise</em> terbukti efektif dan aman meningkatkan saturasi oksigen pada pasien PPOK dan dapat menjadi terapi penunjang di ruang ICU.</p>Daffa Sucika Wulan PrasetyaBagas Biyanzah Drajad PamukhtiSumardi
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501185194Hubungan Perilaku Dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Pada Pasien TB Paru Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1070
<p>Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi akibat Mycobacterium tuberculosis yang terutama menyerang paru-paru. Kepatuhan pasien dalam mengonsumsi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) menjadi kunci pengendalian penyakit ini dan sangat dipengaruhi oleh perilaku pasien, seperti pengetahuan, sikap, dan tindakan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara perilaku pasien dengan kepatuhan mengonsumsi OAT pada pasien TB paru di RSUD Kota Subulussalam. Menggunakan desain cross-sectional dan teknik purposive sampling, diperoleh 65 responden. Analisis dengan uji Chi-square menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pengetahuan dan kepatuhan (p=0,017), namun tidak pada sikap (p=0,390) dan tindakan (p=0,321). Berdasarkan teori Lawrence Green, pengetahuan sebagai faktor predisposisi penting dalam membentuk kepatuhan. Oleh karena itu, edukasi menjadi intervensi kunci dalam meningkatkan keberhasilan pengobatan TB.</p>Arina FatmawatiMaiza DuanazakiyuddinSusy SriwahyuniOnetusfifsi Putra
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501383293Perilaku Pencarian Informasi Digital terkait Operasi Batu Ginjal di Indonesia: Sebuah Pendekatan Infodemiologi
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1074
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tren dan distribusi geografis perilaku pencarian informasi digital terkait "operasi batu ginjal" di Indonesia menggunakan data dari Google Trends. Studi infodemiologi ini menggunakan data retrospektif dari Google Trends untuk kata kunci "operasi batu ginjal" dalam rentang waktu 1 Januari 2014 hingga 31 Maret 2025 di Indonesia. Data yang dianalisis meliputi volume pencarian relatif atau relative search volume (RSV) dari waktu ke waktu dan distribusi RSV berdasarkan provinsi. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian ini mendapatkan tren peningkatan minat pencarian yang signifikan selama periode sebelas tahun terakhir. Data menunjukkan terjadi peningkatan RSV dari level dasar 25-50 pada periode 2014-2018 menjadi 50-75 pada periode 2019-2025, dengan puncak tertinggi (RSV=100) terjadi pada akhir tahun 2022. Secara geografis, minat pencarian tertinggi tercatat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (RSV=100) dan Sulawesi Tenggara (RSV=100), diikuti oleh Jawa Tengah (RSV=97) dan Nusa Tenggara Barat (RSV=95). Temuan ini mengindikasikan pentingnya peran internet sebagai sumber informasi kesehatan dan menyoroti kebutuhan penyediaan konten kesehatan digital yang akurat, mudah diakses, dan ditargetkan secara geografis untuk mendukung literasi kesehatan masyarakat. Studi mengenai pola pencarian informasi digital ini dapat memberikan wawasan penting bagi para pemangku kepentingan di bidang kesehatan.</p>Made Adi WiratamaAhmad Fauzan
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-1150121121610.55642/phasij.v5i01.1074Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bengkel Las Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1079
<p>Kecelakaan kerja merupakan permasalahan yang sering terjadi di sektor informal, termasuk bengkel las yang memiliki tingkat risiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan tentang K3, sikap terhadap K3, dan penggunaan alat pelindung diri (APD) dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja bengkel las di Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional dan melibatkan 35 responden yang dipilih melalui teknik total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pengetahuan K3 dengan kejadian kecelakaan kerja (p = 0.002), sikap terhadap K3 (p = 0.020), serta penggunaan APD (p = 0.015). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan, sikap positif terhadap K3, dan kepatuhan dalam penggunaan APD berperan penting dalam menurunkan risiko kecelakaan kerja. Oleh karena itu, disarankan agar pemilik bengkel rutin memberikan edukasi K3, menyediakan APD yang memadai, serta membentuk budaya kerja yang berorientasi pada keselamatan.</p>Pipi WahyuniSusy SriwahyuniFikri Faidul JihadSiti Maisyaroh Fitri SiregarOnetusfifsi Putra
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501262272Literature Review: Inkontinensia Urin di Indonesia: Patofisiologi, Diagnosis, dan Penatalaksanaan Terkini
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1082
<p>Inkontinensia urin merupakan kelainan yang ditandai dengan keluarnya urin secara involunter yang mempengaruhi 51% wanita di seluruh dunia. Prevalensi meningkat seiring usia, dari 13% pada wanita muda hingga 75% pada wanita tua. Di Indonesia, prevalensi inkontinensia urin mencapai 13% dari 2765 responden, dengan stress inkontinensia urin (4,0%), inkontinensia urgensi (4,1%), dan mixed inkontinensia urin (1,6%) sebagai tipe utama. Tinjauan pustaka ini bertujuan untuk memahami patofisiologi, klasifikasi, diagnosis, dan penatalaksanaan inkontinensia urin berdasarkan literatur terkini. Studi kepustakaan dengan menganalisis berbagai referensi mengenai anatomi kandung kemih, fisiologi normal berkemih, dan berbagai tipe inkontinensia urin dari database PubMed, Scopus, dan Google Scholar dengan rentang waktu 2014-2024. Inkontinensia urin diklasifikasikan menjadi tiga tipe utama: stress incontinence, urgency incontinence, dan mixed incontinence. Patofisiologi melibatkan gangguan pada otot detrusor, sphincter uretra, dan sistem saraf. Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti urodinamik. Terapi bervariasi mulai dari modifikasi gaya hidup, terapi farmakologis, hingga intervensi bedah sesuai dengan tipe inkontinensia. Inkontinensia urin bukan merupakan proses penuaan normal namun kondisi medis yang dapat ditangani. Kemajuan dalam diagnosis dan terapi memberikan harapan bagi penderita untuk mengembalikan kualitas hidup normal.</p>Muhammad Rozaqy IshaqSoetojo
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-05-302025-05-3050123223710.55642/phasij.v5i01.1082The Effect of Video Education on Adolescent Compliance with Iron Tablet Supplementation: A Quasi-Experimental Study
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1091
<p class="TableParagraph" style="margin-right: -.05pt; text-align: justify;"><em><span style="font-size: 10.0pt;">Iron deficiency anemia is a major health concern among adolescents, yet compliance with iron supplementation remains low. This study assessed the level of adolescent compliance in consuming iron tablets after video-based education, compared to conventional methods. A quasi-experimental study with a nonequivalent control group design was conducted at SMP Negeri 13 Manado. The independent variable was video-based education, while the dependent variable was compliance with iron tablet consumption. Participants were 60 adolescent girls selected through purposive sampling based on inclusion criteria (aged 12–15 years, diagnosed with anemia, and willing to participate). The experimental group (n=30) received weekly iron tablets and a video intervention, while the control group (n=30) received only iron tablets. Compliance was measured using self-reported questionnaires, observation checklists, and pill counts. Data were analyzed using bivariate analysis. This study found that while iron supplementation significantly improved hemoglobin levels in both the video intervention and control groups (p=0.0001), the educational video did not enhance compliance rates compared to standard care (p=0.754). The experimental group showed a mean hemoglobin increase of 1.51 g/dL versus 1.59 g/dL in controls, suggesting comparable biological efficacy regardless of educational approach. The study demonstrated that iron supplementation effectively increased hemoglobin levels in adolescents, but video-based education did not significantly improve compliance compared to standard care.</span></em></p>Fredrika Nancy LosuFreike S.N LumySisca D. SolangAnis Novitasari
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501294301Penerapan Terapi Dzikir dalam Mengontrol Halusinasi Pendengaran pada Pasien Skizofrenia di Rsjd Dr. Arif Zainudin Surakarta
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1104
<p>Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang ditandai salah satunya dengan halusinasi pendengaran. Kondisi ini dapat mengganggu fungsi hidup sehari-hari dan meningkatkan risiko bagi diri sendiri maupun orang lain. Terapi psikoreligius seperti dzikir diketahui dapat membantu menurunkan intensitas halusinasi dan memberikan ketenangan. Mengetahui efektivitas terapi dzikir dalam mengontrol halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan desain deskriptif, melibatkan dua responden yang menjalani terapi dzikir selama tiga hari berturut-turut. Tingkat halusinasi diukur menggunakan instrumen <em>Auditory Hallucination Rating Scale</em> (AHRS). Terjadi penurunan tingkat halusinasi pendengaran pada kedua responden. Tn. I mengalami penurunan dari kategori berat (skor 32) menjadi sedang (skor 17), sedangkan Tn. S dari sedang (skor 22) menjadi ringan (skor 10). Terapi dzikir efektif dalam membantu menurunkan tingkat halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia.</p>Ayu Marlina CahyaningsihBagas Biyanzah Drajad PamukhtiSuyatno
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501255261Perubahan Postur Duduk (Statis) Menjadi Postur Duduk-Berdiri (Dinamis) Meningkatkan Produktivitas Batik Tulis
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1107
<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penerapan sikap kerja duduk (statis) dan duduk-berdiri (dinamis) secara bergantian pada pewarnaan batik tulis colet terhadap Cardiovascular Load (CVL) dan produktivitas fisiologis. Hasil uji beda t berpasangan (Paired sample T-Test) menyatakan bahwa tingkat pengukuran CVL (%) dan produktivitas fisiologis (unit/4jam) pada 7 pembatik didapat nilai probabilitas masing-masing sebesar 0,000; (p<0.05) sehingga terdapat perbedaan yang bermakna antara semua variabel pada kelompok postur duduk statis (kontrol) dan kelompok postur dinamis (eksperimen). Beda rerata tingkat CVL antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah sebesar 5.1 atau terjadi penurunan CVL sebesar 17.47 % sedangkan beda rerata tingkat produktivitas antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah sebesar 1.19 atau terjadi peningkatan produktivitas sebesar 41.90 %. Hasil ini mendukung pendekatan ergonomi dinamis dalam pekerjaan statis seperti membatik, intervensi sederhana seperti mengubah postur kerja terbukti berdampak positif bagi peningkatan produktivitas.</em></p>Siswiyanti Mohammad Cipto Sugiono
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501319326A Literature Review on the Health and Safety Risks in Small-Scale Renewable Energy Manufacturing: A Public Health Perspective
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1008
<p><em>The development of small-scale renewable energy manufacturing in developing countries significantly contributes to sustainable energy access and local economic independence. However, this manufacturing sector poses occupational health and safety (OHS) risks that are often overlooked, particularly regarding chemical exposure, technical dust, and informal working conditions. This article presents a systematic literature review to identify these risks from a public health perspective and assess the social, economic, and regulatory factors influencing working conditions. Findings reveal that OHS aspects are frequently neglected in small-scale renewable energy technology development, potentially leading to long-term health impacts, especially for women and young workers in the informal sector. The article recommends developing contextualized OHS guidelines, safety training programs, and healthy workspace design as mitigation strategies. A cross-sectoral approach involving government, academia, and industry stakeholders is essential to ensure safe and sustainable renewable energy manufacturing.</em></p>Ade SuharaCahyo WibowoFathan Dewadi
Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501162169Efektifitas Senam Hamil Terhadap Kelancaran Proses Persalinan di TPMB M Tahun 2024
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1023
<p>Dari penelitian ini adalah untuk menentukan efektivitas latihan senam hamil dalam kelancaran proses kelahiran di TPMB pada tahun 2024. Metode penelitian ini adalah analisis bivariat menggunakan tes Uji Chi Square yang dilakukan oleh ibu bersalin yang melakukan senam kehamilan di bidan pada Mei 2024. Hasil Penelitian Kelancaran proses persalinan pada ibu hamil TPMB M bulan Mei-Juli tahun 2024 sebagian besar lancar sebanyak yaitu 23 orang sebanyak 76,6 % dan responden yang mengalami persalinan tidak lancar sebanyak 7 orang yaitu 23,4 %. Pelaksanaan senam hamil efektif terhadap kelancaran proses persalinan di TPMB Bidan M ditunjukkan dengan nilai p value sebesar 0.006 lebih kecil dari 0.05,. Berdasarkan hasil ini, dapat ditentukan bahwa ia akan memiliki dampak signifikan pada pergerakan kehamilan selama proses kelahiran. HA kemudian diterima dan H0 ditolak, mengakibatkan penyelesaian efektivitas latihan kehamilan untuk proses persalinan yang lancar. Nilai rasio odds (OR) = 11.875 menunjukkan bahwa responden yang melakukan senam hamil cenderung memiliki proses persalinan yang lebih baik sebesar 11.875 dibandingkan dengan yang tidak latihan yang tidak hamil. Penelitian ini dapat digunakan sebagai alat informasi bagi bidan untuk meyakinkan wanita hamil secara rutin bisa dengan senam hamil.</p>Nopi HendrianiDina Mariana Br Maha
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501118124 Uji Wilcoxon untuk Mengevaluasi Hasil Pretest-Posttest Pembelajaran Entomologi Kedokteran pada Mahasiswa Preklinik
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1033
<p><em>This study aims to evaluate the effectiveness of medical entomology learning in preclinical students through comparative analysis of pretest and posttest results using the Wilcoxon signed-rank test. The research hypothesis states there is a significant difference between pretest and posttest scores after medical entomology learning. The research model uses a quasi-experimental design with a one-group pretest-posttest approach. The theory applied is competency-based learning evaluation concepts in medical education. Research inputs include medical entomology materials covering definitions, vector insect classification, morphology, diagnosis, vector identification, disease control, and the role of entomology in medicine. The research method employs purposive sampling technique with a structured questionnaire instrument of 10 multiple-choice questions. The sample consists of 106 preclinical students from the 2023 cohort taking medical entomology courses. Data were analyzed using the Wilcoxon signed-rank test with SPSS version 21 software and 95% confidence level. Results show significant differences between pretest and posttest scores (p < 0.05), with 83 students experiencing increased posttest scores compared to pretest. The conclusion demonstrates that medical entomology learning methods are effective in improving preclinical students' understanding of arthropods as disease vectors. This research provides empirical evidence that medical entomology learning successfully achieves the established learning objectives for preclinical students.</em></p>Fitria Dewi Puspita AnggrainiMona ZubaidahKhairunnida Rahma
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-302025-04-3050112513510.55642/phasij.v5i01.1033 Perencanaan dan Analisis Struktur Rangka Baja pada Gedung 3 Lantai Menggunakan SAP2000
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1043
<p>Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan dan menganalisis struktur rangka baja pada sebuah gedung bertingkat tiga dengan menggunakan perangkat lunak SAP2000 sebagai alat bantu pemodelan dan perhitungan struktur. Struktur dirancang berdasarkan standar nasional Indonesia, yaitu SNI 1726:2019 untuk beban gempa, SNI 1727:2020 untuk pembebanan umum, dan SNI 1729:2020 untuk struktur baja. Analisis struktur dilakukan untuk mengevaluasi kekuatan, stabilitas, dan deformasi akibat beban mati, beban hidup, serta beban gempa. Gedung dimodelkan sebagai sistem rangka pemikul momen (SRPM) dengan asumsi perletakan jepit di bagian bawah kolom. Hasil analisis menunjukkan bahwa dimensi profil baja yang digunakan mampu memenuhi syarat kekuatan dan batas lendutan yang ditetapkan oleh standar. Selain itu, gaya dalam dan perpindahan antar lantai masih berada dalam batas yang diizinkan. Hasil ini mengindikasikan bahwa struktur baja dengan konfigurasi dan dimensi yang direncanakan layak digunakan sebagai sistem struktur utama untuk gedung 3 lantai. Studi ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam perencanaan struktur baja bertingkat di wilayah dengan risiko seismik sedang hingga tinggi.</p>Fatimah Insani HarahapTiti HayatiNurul Atikah
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-302025-04-3050113614310.55642/phasij.v5i01.1043Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Memperoleh Edukasi Tentang Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR)
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1049
<p>Kejadian henti jantung di luar rumah sakit telah banyak menimbulkan kematian dan kecacatan, salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat awam dalam memberikan bantuan yang tepat kepada korban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan tentang CPR antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Penelitian pre-eksperimental <em>one group pre-post test design</em> ini melibatkan 30 responden yang direkrut menggunakan teknik <em>purposive sampling</em>. Pengujian data penelitian menggunakan uji <em>Marginal Homogeneity.</em> Pelaksanaan penelitian ini telah mendapatkan persetujuan etik No.484/KEPK/UDS/IX/2023. 19 (63,3%) responden yang memiliki pengetahuan kurang sebelum perlakuan, sesudah perlakuan tingkatan pengetahuan meraka berubah menjadi baik, 11 responden (57,9%) dan cukup, 8 responden (42,1%). 11 responden (36,7%) lainnya memiliki tingakatan pengetahuan dalam kategori cukup sebelum perlakuan, sedangkan sesudah perlakuan tingkatan pengetahuan mereka berubah menjadi baik 9 responden (81,8%), dan 2 responden sisanya berkategori cukup (18,2%). Hasil uji statistik menunjukan <em>p-value</em> < 0,05 (<em>p-value</em>= 0,001). Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan tentang CPR antara sebelum dan sesudah perlakuan. Pemberian edukasi dipandang sebagai salah satu cara terbaik dalam memberikan informasi yang pada akhirnya dapat membentuk pengalaman belajar, yang mana dari pengelaman belajar tersebut seseorang dapat memiliki pengetahuan yang lebih baik lagi.</p>Ahmad Abdul Ghofar AbdullohTsamara Ifada Damayanti
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501179184Hubungan Penggunaan Media Sosial Dengan Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa/I Prodi Kesehatan Masyarakat
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1063
<p>Perkembangan pesat media sosial memengaruhi gaya hidup digital mahasiswa, termasuk pola tidur yang terganggu. Paparan cahaya biru dari perangkat elektronik dan stimulasi kognitif akibat interaksi media sosial berpotensi menekan produksi melatonin dan mengaktifkan sistem saraf simpatik, sehingga memicu insomnia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat. Metode yang digunakan adalah studi analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 246 mahasiswa yang dipilih menggunakan rumus Slovin dari populasi 642 orang. Instrumen penelitian meliputi kuesioner penggunaan media sosial dan KSPBJ-IRS untuk mengukur insomnia. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square (α = 0,05). Hasil menunjukkan 91,5% responden mengalami insomnia, dan 87,0% merupakan pengguna aktif media sosial dalam sepekan terakhir. Terdapat hubungan signifikan antara durasi penggunaan media sosial dan kejadian insomnia (p = 0,003), di mana penggunaan lebih dari 7 jam per hari meningkatkan risiko insomnia. Platform seperti TikTok dan Instagram menjadi penyumbang utama gangguan tidur. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara intensitas penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia. Disarankan mahasiswa membatasi penggunaan media sosial, terutama pada malam hari, serta menerapkan kebersihan tidur dan digital wellness untuk mencegah gangguan tidur.</p>Sri MurniSusy SriwahyuniMaiza DuanaMarniatiyulizar
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-05-302025-05-3050122323110.55642/phasij.v5i01.1063Tinjauan Penanganan Limbah Medis Padat Di Puskesmas Suak Ribee Kabupaten Aceh Barat Tahun 2025
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1067
<p>Pengelolaan limbah medis padat yang tidak sesuai standar dapat menimbulkan risiko kesehatan dan pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem pengelolaan limbah medis padat di Puskesmas Suak Ribee, Kabupaten Aceh Barat Mei – April 2025. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap proses pemilahan, pewadahan, pengangkutan, dan penyimpanan sementara. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar aspek pengelolaan telah sesuai dengan regulasi seperti Permenkes No. 18 Tahun 2020 dan Permen LHK No. P.56 Tahun 2015. Limbah telah dipilah sesuai jenis (infeksius, farmasi, dan tajam), ditempatkan dalam wadah ,berlabel serta safety box, dan diangkut rutin oleh petugas terlatih. Namun, pengangkutan belum melalui jalur khusus dan Tempat Penampungan Sementara (TPS) masih belum dilengkapi sumber air serta peralatan kebersihan. Penelitian menyimpulkan bahwa pengelolaan limbah medis padat di Puskesmas Suak Ribee berjalan cukup baik, tetapi peningkatan pada aspek teknis dan infrastruktur pendukung masih diperlukan untuk menjamin keselamatan lingkungan dan kesehatan masyarakat.</p>Sindy ElvianiRubi RimondaKiswantoEva Flourentina Kusumawardani
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-05-302025-05-3050125727210.55642/phasij.v5i01.1067Penerapan Teknik Senam Ergonomis untuk menurunkan Kadar Asam Urat pada Lansia di Desa Petoran Rt 01/Rw 07 Kelurahan Jebres Kota Surakarta
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1069
<p>Penderita gout arthritis pada usia di bawah 34 tahun yaitu sebesar 32% dan pada usia diatas 34 tahun sebesar 68%. Sedangkan Di Provinsi Jawa Tengah sendiri sendiri prevelensi penyakit asam urat mencapai 2,6 – 47,2%.Berdasarkan studi pendahuluan Jumalah Penderita asam urat di Puskesmas Ngoresan pada tahun 2025 yaitu 360 penderita. Di desa Petoran RT 01/RW07 Jebres Surakarta jumlah penderita asam terdapat 15 orang dari 32 jumlah lansia. Mengetahui hasil implementasi penerapan senam ergonomik terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia. <strong>Metode;</strong>Jenis penelitian ini menggunakan dua reponden studi kasus.Dilakukan senam ergonomic selama 7 x, senam dilakukan selama 20 menit.Dilakukan pre test dan post test unutk mengukur kadar asam urat menggunakan alat uric acid. Hasil pre test nilai kadar asam urat pada Ny.M sebesar 7.4 mg/dl dan pada Ny.P nilai kadar asam urat sebesar 7,6 mg/dl. Hasil post test Ny.M sebesar 6,4 mg/dl dan pada NY.P nilai kadar asam urat sebesar 6.1 mg/dl. Hasil perbandingan y. P mengalami penurunan kadar asam urat yang lebih besar dibandingkan dengan Ny. M, yaitu sebesar 1,5 mg/dL pada Ny. P dan 1,0 mg/dL pada Ny. M.Kesimpulan; Penerapan Senam Ergonomis mampu menurunkan kadar asam urat pada lansia.</p>Arinda AgustinIka SilvitasariNur Haryani
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-1150120021010.55642/phasij.v5i01.1069Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Kiri, Kota Subulussalam
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1071
<p>ISPA merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada balita, terutama di negara berkembang. Pada tahun 2023, Provinsi Aceh mencatat 17.271 kasus ISPA pada seluruh kelompok umur, dengan prevalensi ISPA pada balita sebesar 22,1% (1.920 kasus). Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu, paparan asap rokok, dan kepadatan hunian dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Simpang Kiri, Kota Subulussalam. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain <em>cross sectional</em> dengan sampel 96 responden dari total populasi 2.676 ibu yang memiliki balita, dipilih melalui teknik <em>cluster random sampling</em>. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan wawancara, serta dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pengetahuan ibu (p=0,013), paparan asap rokok (p=0,000), dan kepadatan hunian (p=0,000) dengan kejadian ISPA pada balita. Disimpulkan bahwa ketiga faktor tersebut berhubungan dengan ISPA. Disarankan agar institusi kesehatan meningkatkan penyuluhan mengenai ISPA, khususnya bahaya asap rokok dan pentingnya hunian yang sehat.</p>Nadiatul UlfaSiti Maisyaroh Fitri SiregarMardi FadillahKiswantoIhsan Murdani
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501273281Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Penderita Tb Paru Dengan Tindakan Pencegahan Penularan Di Wilayah Kerja Puskesmas Samadua Kabupaten Aceh Selatan
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1077
<p>Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan dapat menimbulkan dampak serius. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap penderita TB Paru terhadap tindakan pencegahan penularan di wilayah kerja Puskesmas Samadua, Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 41 responden, diambil menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner, observasi, dan wawancara, kemudian dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan tindakan pencegahan (p = 0,524), namun terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dan tindakan pencegahan TB Paru (p = 0,035). Diharapkan tenaga kesehatan lebih aktif memberikan edukasi dan motivasi, serta pasien menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penularan TB Paru.</p>Yuni Sartika PratiwiSafrizalJun Musnaidi IsPerry Boy Chandra SiahaanEva Flourentina Kusumawardan
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501302310Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tidur Pasien dengan Penyakit Kardiovaskuler: Tinjauan Literatur
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1080
<p>Penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab utama morbiditas, disabilitas dan kematian dini diseluruh dunia. Faktor resiko yang memperberat adalah gaya hidup yang tidak seimbang. Semakin tinggi angka kejadian penyakit kardiovaskuler, kualitas hidup pasien terancam semakin memburuk. Beberapa hal yang dapat mempengaruhinya adalah kualitas tidur yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mencari bukti terkait faktor faktor yang mempengaruhi kualitas tidur pasien dengan penyakit kardiovaskuler. Menggunakan pedoman PRISMA dan melalui proses seleksi berdasarkan kriteria yang ditentukan, ditetapkan sebanyak 6 artikel yang sesuai untuk direview. Diperoleh hasil bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas tidur antara lain nyeri, <em>dyspnea</em>, palpitasi, kelelahan, insomnia, ritme aktifitas-istirahat, <em>obstructive sleep apnea, </em>kurangnya aktifitas fisik, masalah psikologis, dan pengobatan. oleh karenanya, perlu dtekankan bahwa diperlukan strategi lanjutan sebagai acuan pengembangan keilmuan agar kualitas tidur pasien stabil. </p>Lailya KhusnaErwan AhmadPratiwi Christa Simarmata
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-05-302025-05-3050121722210.55642/phasij.v5i01.1080Manajemen Perioperatif pada Pasien dengan Diabetes Mellitus : Tinjauan Naratif
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1083
<p>Diabetes Mellitus adalah sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia), yang disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin atau penurunan respon jaringan terhadap insulin. Kondisi ini menyebabkan peningkatan kadar glukosa dalam sirkulasi yang dapat menimbulkan komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular. Prevalensi penyakit diabetes mellitus semakin meningkat dan memiliki risiko lebih tinggi pada pasien yang menjalani pembedahan. Pembedahan dan anestesia menyebabkan perubahan metabolik yang dapat memberikan efek pada diabetes mellitus sehingga manajemen anestesi pada pasien diabetes mellitus memerlukan pendekatan khusus, dilakukan secara multidisipliner, dengan menitikberatkan pada pengendalian glikemik yang optimal untuk mencegah komplikasi perioperatif.</p>Aulia Nailufar RizkiMuhammad Rizqan Khalidi
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501238244Hubungan Unsafe Antion Dan Unsafe Condition Terhadap Kecelakaan Kerja Di Area Operasional PT X
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1103
<p>Kecelakaan kerja merupakan isu serius di sektor industri karena berdampak pada produktivitas, kesehatan, dan keselamatan tenaga kerja. Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, sepanjang tahun 2023 tercatat sebanyak 370.747 kasus kecelakaan kerja. Dua faktor utama penyebabnya adalah tindakan tidak aman (unsafe action) dan kondisi kerja yang tidak aman (unsafe condition). Unsafe action mencakup perilaku pekerja yang tidak mengikuti prosedur keselamatan, sedangkan unsafe condition mengacu pada kondisi lingkungan kerja yang berisiko, seperti alat kerja yang rusak atau lantai licin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara unsafe action dan unsafe condition dengan kejadian kecelakaan kerja di area operasional PT X. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional, yang dilaksanakan pada November hingga Desember 2024. Sebanyak 76 responden dipilih menggunakan teknik random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan hubungan signifikan antara unsafe action dengan kecelakaan kerja (p = 0,002 < 0,05) dan antara unsafe condition dengan kecelakaan kerja (p = 0,001 < 0,05). Oleh karena itu, perusahaan disarankan untuk meningkatkan pengawasan, melakukan inspeksi rutin, serta mengadakan pelatihan keselamatan kerja secara berkala.</p>Husnul UmmamiSusy SriwahyuniIhsan MurdaniJun Musnadi IsSiti Maisyaroh Fitri Siregar
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501245254Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1106
<p><em>Keselamatan dan kesehatan kerja karyawan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang produksi barang maupun jasa. Karyawan merupakan aset penting perusahaan. Sehingga seberapa besar perhatian perusahaan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja karyawan menarik untuk diteliti. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh keselamatan dan kesehat (Y). Pengujian instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Sedangkan metode analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan uji t, uji F dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Arwana Jaya Sentosa Tegal. Dari perhitungan uji F diperoleh Fhitung 4,676 > Ftabel 3,35 dengan signifikansi sebesar 0,018. Untuk uji t diketahui bahwa secara parsial variabel keselamatan kerja (X1) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat dengan t hitung lebih kecil dari t tabel yaitu 0,261 < 2,052. Dan pada variabel kesehatan kerja (X2) mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat dengan t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 2,378 > 2,052. Selain itu diperoleh nilai Koefisien Deteminasi (R Square) sebesar 0,257 yang berarti besarnya pengaruh dari variabel keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) terhadap produktivitas kerja karyawan di PT. Arwana Jaya Sentosa Tegal (Y) sebesar 25,7%.</em></p>Zulfah M. Fajar NurwildaniTaufik LuthfiantoBudi HartonoMohammad Cipto Sugiono
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501311318The Effect of Compliance in Using Doctor Apps, Time Management, and Teamwork on Operation Timeliness in Tangerang Private Hospitals
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/970
<p><em>The </em><em>t</em><em>imeliness of operations in hospitals is essential for service efficiency, but is often constrained by factors such as compliance with the use of doctor applications. This study analyzes the effect of compliance in the use of Doctor Apps, time management, and teamwork on operation timeliness in private hospitals in Tangerang Regency. The aim is to test compliance in using doctor apps, time management, and teamwork on surgery timeliness in hospitals. This study use</em><em>d</em><em> a quantitative approach with multiple linear regression analysis on questionnaire data from 96 doctors and health workers. Hypothesis testing use</em><em>d</em><em> the t-test, F-test (ANOVA), and coefficient of determination analysis (R²), at a significance level of 0.05. The results of the regression analysis show</em><em>ed</em><em> that only X2 (Time Management) ha</em><em>d</em><em> a significant effect on operation timeliness (significance 0.000), while X1 (Compliance Doctor Apps) and X3 (Teamwork) </em><em>we</em><em>re not significant (significance> 0.05). Regression analysis show</em><em>ed</em><em> that X2 (Time Management) </em><em>affected the punctuality of surgery (significance 0.000, X1 (Compliance Doctor Apps) and X3 (Teamwork) </em><em>we</em><em>re not significant (significance >0.05). This regression model </em><em>wa</em><em>s statistically significant (F=7.480; p=0.000), with a correlation value (R) of 0.443. In conclusion, compliance in the use of doctor applications, time management, and teamwork significantly affect</em><em>ed</em><em> the punctuality of surgery in private hospitals in Tangerang, although their contribution </em><em>wa</em><em>s relatively limited. Optimization of doctor applications, time management, and teamwork is recommended for operational efficiency.</em></p>Chyntia PrieelyAndry AndryRatna Indrawati
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-162025-04-165011910.55642/phasij.v5i01.970Understanding the Link Between Promotion and Work Performance: A Literature Review in the Context of Regional Water Service Companies
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/976
<p>This literature review explores the relationship between promotion and employee work performance within the context of regional water service companies. Promotion is often used as a motivational tool in organizational settings, aiming to reward achievements and encourage higher performance. However, the effectiveness of promotion policies varies depending on organizational culture, fairness, and the clarity of performance metrics. Through thematic analysis of existing research, this study finds that while promotion generally has a positive impact on motivation and commitment, its benefits can diminish when the process lacks transparency or objective criteria. The findings highlight the importance of merit-based promotion systems, coupled with training and support, to ensure that employees succeed in their new roles. This review provides insight for regional service organizations aiming to improve employee performance through well-structured human resource strategies.</p>Ade SuharaZaenal MuttaqienFathan Dewadi
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-192025-04-19501101910.55642/phasij.v5i01.976Optimization and Efficiency of Energy Conversion Technology Integration in Hygiene Systems
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/961
<p style="margin: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><em><span style="font-size: 10.0pt;">The integration of energy conversion technologies in hygiene systems plays a crucial role in enhancing energy efficiency and reducing overall power consumption. This study explores various approaches to optimizing energy conversion within hygiene applications, including heat recovery systems, biogas utilization, and solar energy integration. The findings indicate that the use of exhaust heat recovery in HVAC systems can reduce energy consumption by up to 25%, while biogas from organic waste can lower fossil fuel dependence by 30%. Additionally, the integration of solar energy in sterilization processes has been shown to increase efficiency by 40% in industrial settings. Moreover, the study highlights that combining multiple energy conversion technologies results in greater energy savings compared to standalone implementations. A system integrating heat recovery and solar energy, for instance, demonstrated a 50% reduction in energy consumption within industrial sanitation applications. Despite these advantages, challenges such as high initial investment costs and limited regulatory support hinder widespread adoption. The research emphasizes the need for an optimization-based approach that considers technical, economic, and regulatory aspects to maximize efficiency and sustainability. By addressing these factors, industries can enhance hygiene system performance while reducing operational costs and environmental impact. Future research should focus on developing specific optimization models for various industrial and medical sectors and assessing the long-term implications of implementing these technologies at scale.</span></em></p>Cahyo WibowoHerbert HasudunganOjakma Sihar Panalili TDibyo SetiawanFathan Mubina Dewadi
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-192025-04-19501202810.55642/phasij.v5i01.961Evaluation of The User Experience of A Healthtech Application And Its Impact on Patient Satisfaction
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/954
<p><em>The digital transformation in healthcare services has increased the role of HealthTech applications in enhancing efficiency and patient satisfaction. However, adoption remains challenging due to suboptimal user experience. This study examines the user experience of HealthTech applications and its impact on patient satisfaction at Ayu Siwi Eye Clinic, Nganjuk. This quantitative research adopts a case study design, collecting primary data through questionnaires from 30 employees and 30 patients, while secondary data were sourced from patient satisfaction forms and relevant documents. Simple random sampling was applied, and data were analyzed using SPSS, including descriptive analysis, validity and reliability tests, simple regression, and classical assumption tests. Findings reveal a significant relationship (p = 0.034) between user experience and patient satisfaction, where better user experience characterized by ease of use, usability, and effectiveness correlates with higher satisfaction. The R-squared value (0.151) indicates that user experience explains 15.1% of patient satisfaction variance, with other factors influencing the rest. To improve satisfaction, Ayu Siwi Eye Clinic should refine application design and provide regular staff training. This study underscores the importance of user experience in HealthTech adoption, recommending future research to increase the sample size and explore additional variables like digital literacy and social media influence.</em></p>Moh Khoirul Anam
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-222025-04-225012935Optimalisasi Kompetensi Tenaga Kesehatan dalam Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/982
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis optimalisasi kompetensi tenaga kesehatan dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan (SIMK) di RSUD XYZ, Kabupaten Bone Bolango. Pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus digunakan untuk menggali peran kompetensi tenaga kesehatan dalam mendukung keberhasilan SIMK. Data diperoleh melalui observasi partisipatif dan dokumentasi dari laporan kinerja rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kompetensi tenaga kesehatan dalam memanfaatkan SIMK bervariasi. Sebagian tenaga kesehatan yang telah mengikuti pelatihan mampu menggunakan SIMK dengan baik, namun beberapa lainnya masih menghadapi kendala teknis, yang mengurangi efisiensi sistem. Selain itu, dokumentasi menunjukkan bahwa pemanfaatan SIMK baru mencapai 70% dari potensi optimalnya, yang disebabkan oleh kurangnya pelatihan intensif dan pembaruan sistem. Strategi peningkatan kompetensi tenaga kesehatan meliputi pelatihan berkala, penguatan infrastruktur teknologi, dan pengembangan modul pelatihan berbasis daring. Penelitian ini menekankan pentingnya kolaborasi antara tenaga kesehatan, pengelola rumah sakit, dan pengembang teknologi untuk mengoptimalkan SIMK dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Dengan langkah strategis tersebut, RSUD XYZ diharapkan mampu menghadirkan pelayanan yang lebih efisien, akurat, dan responsif terhadap kebutuhan pasien</p>Christin Santy MaduArifin TahirSudarsono
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-232025-04-235013641Optimalisasi Manajemen Persediaan Produk Jadi Berbasis Business Intelligence untuk Mendukung Keamanan Pangan di CV. XYZ
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/968
<p><em>Manajemen persediaan merupakan elemen krusial dalam operasional industri pangan, terutama dalam menjaga kontinuitas pasokan dan menjamin keamanan produk. Pada industri makanan beku seperti sosis, pengelolaan persediaan yang tidak efisien dapat berdampak langsung pada kualitas dan keamanan pangan akibat potensi kedaluwarsa, penyimpanan tidak sesuai suhu, atau keterlambatan distribusi. CV. XYZ, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi sosis beku, menghadapi tantangan dalam proses pencatatan persediaan yang masih bersifat manual dan hanya dilakukan saat produk akan dijual. Keterlambatan pembaruan data ini menyebabkan tidak tersedianya informasi real-time terkait stok produk, sehingga perusahaan kesulitan merespons lonjakan permintaan secara cepat. Akibatnya, perusahaan terpaksa membeli dari pihak ketiga, yang berisiko terhadap ketelusuran produk dan menurunkan margin keuntungan serta kepercayaan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem manajemen persediaan produk jadi berbasis Business Intelligence (BI) guna meningkatkan efisiensi operasional sekaligus mendukung upaya pemenuhan standar keamanan pangan. Sistem ini dibangun menggunakan Microsoft Visual Basic for Application (VBA) dan divisualisasikan melalui dashboard pada Microsoft Excel. Dashboard yang dikembangkan mampu menampilkan informasi real-time terkait jumlah persediaan, pergerakan barang masuk dan keluar, nilai biaya dan harga, grafik tren stok, serta peringatan dini terhadap stok minimum dan potensi kedaluwarsa. Penerapan BI ini diharapkan tidak hanya mempercepat pengambilan keputusan, tetapi juga menjadi alat pendukung dalam menjaga kualitas dan keamanan pangan produk sosis beku secara menyeluruh</em><em>. </em></p>A Shalihin
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-302025-04-305014246Analisis Proses Produksi Produk Makanan Daging di Fasilitas Manufaktur Australia Barat
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/986
<p>Setiap bisnis menghadapi beberapa masalah spesifik dalam aktivitas produksi mereka. Dalam bisnis kecil, kegagalan dalam mengelola masalah akan menyebabkan kerugian bisnis dan membahayakan keberadaan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menguji proses produksiproduk daging di fasilitas manufaktur di Australia Barat karena usaha tidak dapat memenuhi permintaan pasar akan bakso. Metodologi penelitian ini adalah studi kasus yang melibatkan berbagai pekerja dari berbagai posisi dan latar belakang pendidikan. Hasilnyamenunjukkan bahwa terdapat beberapa kekurangan dan masalah dalam produksi bakso terkaitperencanaan produksi, manajemen makanan, manajemen produksi, serta standar dan pelatihan untuk supervisor keamanan pangan. Selama perencanaan produksi, para pekerja hanya fokuspada tanggung jawab mereka sendiri dan tidak saling membantu. Para pekerja hanya menerima pelatihan dalam instruksiteoritis tentang bekerja di bagian produksi; oleh karena itu, mereka tidak diberikan sertifikatpelatihan dan pengetahuan yang sah. Selain itu, kurangnya pelatihan yang memadai dapatmeningkatkan risiko cedera pada pekerja. Akibatnya, hal ini dapat menimbulkan biaya medistambahan dan penggantian pekerjaan bagi usaha untuk menjaga kelancaran alur kerja.Untuk mengatasi masalah dan kekurangan tersebut, rekomendasi telah dibuat.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Usaha Kecil, Manufaktur makanan, Produksi bakso</p>Fadylla Ramadhani Putri Nasution
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-302025-04-30501475610.55642/phasij.v5i01.986Penilaian Cyfra 21-1 dan Cd8 pada NSCLC: Implikasi untuk Kemoterapi dan Prognosis di Medan
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/987
<p>Kanker paru, khususnya Kanker Paru Non-Small Cell (NSCLC), merupakan penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia. NSCLC stadium lanjut sering kali diobati dengan kemoterapi, sehingga pemahaman tentang biomarker sangat penting untuk prognosis dan respons pengobatan. Biomarker seperti CYFRA 21-1 dan CD8 sangat penting dalam menilai karakteristik tumor, respons imun, dan prognosis secara keseluruhan pada pasien NSCLC. Penelitian ini mengevaluasi implikasi klinis CYFRA 21-1 dan CD8 pada pasien NSCLC yang menjalani kemoterapi di Medan, Indonesia. Penelitian deskriptif observasional dilakukan terhadap 20 pasien NSCLC dari RSUP H. Adam Malik, RSUP Prof. Chairuddin P. Lubis, dan RS St. Dengan menggunakan total sampling, kadar CYFRA 21-1 dan CD8 dinilai. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 26. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa semua peserta adalah laki-laki, dengan 55% berusia di atas 60 tahun. Adenokarsinoma adalah subtipe yang paling umum (60%), dan 70% pasien didiagnosis pada stadium IV A. Kadar CD8 menunjukkan rentang yang luas, yang menunjukkan respons imun yang bervariasi. Sebaliknya, tingkat CYFRA 21-1 menyoroti potensinya dalam memprediksi perkembangan penyakit. Studi ini menggarisbawahi pentingnya CYFRA 21-1 dan CD8 dalam menilai tingkat keparahan penyakit dan memandu strategi terapeutik, yang berpotensi meningkatkan hasil klinis dalam pengobatan NSCLC.</p>Muhammad Faiz TanjungNoni Novisari SoerosoSetia Putra Tarigan
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-302025-04-30501576210.55642/phasij.v5i01.987Developing Strategic Planning Through Organizational Performance Evaluation: A Qualitative Balanced Scorecard Analysis Based on Secondary Data
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/985
<p>Strategic planning is a critical process that enables organizations to align their goals with performance outcomes in a dynamic operational environment. This study explores how strategic planning can be developed through organizational performance evaluation using the Balanced Scorecard (BSC) framework. Employing a qualitative approach based on secondary data analysis, the research investigates the strategic relevance of four BSC perspectives—financial, customer, internal business processes, and learning and growth—by examining organizational reports, performance audits, and planning documents. Findings indicate that while the financial and internal business process perspectives are well-integrated into strategic decision-making, the learning and growth perspective remains underutilized. The results highlight the value of secondary data in extracting actionable insights and underscore the importance of a balanced approach to performance evaluation. This study contributes to the literature by demonstrating how the BSC can be applied qualitatively to support strategic development without the need for primary data collection.</p>Zaenal MuttaqienShomiyatul Aziza
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-05-022025-05-02501636710.55642/phasij.v5i01.985Hubungan Tingkat Kepatuhan Pengobatan Antidiabetes Terhadap Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di Salah Satu Rumah Sakit di Kabupaten Bandung
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/988
<p>Diabetes Melitus tipe 2 merupakan penyakit metabolisme kronik, yang tidak dapat disembuhkan namun hanya dapat dikontrol dengan terapi farmakologi dan non farmakologi, Jika manajemen kesehatan tidak dilakukan dengan baik maka dapat menyebabkan komplikasi dan mempengaruhi kualitas hidup penderita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat dengan kualitas hidup pasien diabetes melitus tipe 2 di salah satu Rumah Sakit di Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional yang diambil secara Non-probability sampling. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret – April 2024 terhadap 95 responden diabetes melitus tipe 2. menggunakan kuesioner MMAS-8 (Eight-item Morisky Medication Adherence Scale) dan EQ-5D-5L (Euro-Quality of Life-5 Dimension-5 level). Hasil menunjukkan pasien diabetes melitus tipe 2 memiliki tingkat kepatuhan minum obat sedang (44,2%) dan kualitas hidup tinggi (62,1%). Terdapat hubungan signifikan yang kuat dan searah antara kepatuhan minum obat antidiabetes dan kualitas hidup pasien Diabetes melitus tipe 2 rawat jalan disalah satu Rumah Sakit di Kabupaten Bandung dengan nilai p 0,000 (p < 0,05) dengan tingkatan koefisien korelasi cukup kuat.</p>Akhmad PriyadiJajang Japar SodikMamay Maulana SobandiRizki Siti NurfitriaCecep SabarudinImam Riyadi
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-202025-04-20501687610.55642/phasij.v5i01.988Diabetes Mellitus Tipe 2: Prevalensi, Etiologi, dan Penatalaksanaannya
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/981
<p style="font-weight: 400;"><em>Non-Communicable Diseases (NCDs), such as Diabetes Mellitus (DM), are chronic conditions not transmitted between individuals, often caused by unhealthy lifestyles, poor environmental factors, or genetics. With 536.6 million cases globally, DM is a significant health concern, particularly in Indonesia, due to its serious complications if left unmanaged. This literature review examines scientific articles, textbooks, and official publications to explore the prevention and treatment of DM, particularly Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM). T2DM, also known as Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM), results from impaired insulin secretion by pancreatic β-cells and reduced tissue sensitivity to insulin. The condition poses a significant risk for complications such as cardiovascular disease, nephropathy, and retinopathy. Despite its prevalence, diagnosis often goes unnoticed due to mild or absent symptoms and relies on blood glucose and HbA1c levels. Effective management includes lifestyle modifications like increased physical activity and healthy dietary patterns, along with tailored pharmacological treatments. New drug classes, including SGLT2 inhibitors and GLP-1 receptor agonists, offer additional benefits, such as weight loss and cardiovascular protection, highlighting advancements in treatment options.</em></p>Maulana Isman NakiAyu Brenda SumariangenRizkhy Agung Tambengi
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-05-042025-05-04501778710.55642/phasij.v5i01.981Pemberian Massage Tengkuk dan Massage Ototpectoralis Mayor Terhadap Pengeluaran Asi pada Ibu Menyusui
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/989
<p><em>Exclusive breastfeeding is one of the world's efforts to prepare healthy successors froman early age. The World Health Organization (WHO) and the United Nation Children'sFund (UNICEF) advise every mother who gives birth to be able to provide exclusivebreastfeedingto her baby.The cause of failure to provide exclusive breastfeedingBasedon a survey in Indonesia,the lack of breast milk production produced, 38%of mothersstopped breastfeeding their babies. The aim of this case study is to provide neck massageand pectoralis major muscle massage to breastfeeding mothers in the work area of theMunjul Health Center UPT, Pandeglang Regency in 2024. The method in this case studyis to use a qualitative study, with a case study approach that is carried out directlyon2breastfeeding mothers. The breastfeeding mothers are divided into 2, namely: thefirsbreasfeeding mother is given a neck massage. And the second breastfeeding mother isgiven a pectoralis muscle massage. The instruments used in this study were informedconsent, observation sheets and breast pumps as measuring tools. after a neck massagefor 10 minutes, 35 ml of breast milk production was obtained. while on the 14th dayafter the nape massage, the results of breast milk production were 40 ml, and on the 27thday, breast milk production increased and was smooth, namely 60 ml. In the 2nd respondent, namely the breastfeeding mother, on the 14th day, breast milk production was 30ml. while on the 27th day, breast milk production was still 44 ml.</em></p>Eneng Pupun PadillahMeinasari Kurnia DewiMilka Anggraeni K
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501889110.55642/phasij.v5i01.989Hubungan Antara Pola Kuman dengan Mortalitas pada Pasien Pneumonia di IPI RS. HAM Medan
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/990
<p><em>Pneumonia is one of the leading causes of morbidity and mortality, partIPIlarly in hospital settings. Identifying bacterial patterns and antibiotic resistance is essential to determine appropriate therapy and reduce mortality rates. This study aimed to examine the association between bacterial patterns, antibiotic resistance, and mortality in pneumonia patients. A retrospective design was used by analyzing medical record data of pneumonia patients treated in 2022. A total of 66 patients who met the inclusion criteria were included in the analysis. Data included sputum culture results, antibiotic resistance profiles, and patient mortality status. The results showed that the most commonly found bacteria were Klebsiella pneumoniae (31.8%), followed by Acinetobacter baumannii (25.8%) and Pseudomonas aeruginosa (16.7%). The highest resistance rates were observed for meropenem (31.8%) and levofloxacin (28.8%). Statistical analysis revealed a significant association between antibiotic resistance and patient mortality (p = 0.017). However, no significant association was found between the type of causative bacteria and mortality (p = 0.414). These findings indicate that antibiotic resistance plays a major role in clinical outcomes of pneumonia patients. Therefore, regular monitoring of bacterial and resistance patterns and the implementation of rational antibiotic use policies are essential to reduce pneumonia-related mortality in hospitals.</em></p>Agnes NadiaSyamsul BiharFajrinur Syarani
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-11501929710.55642/phasij.v5i01.990Pengaruh Ekstrak Daun Kelor dan Buah Pepaya Terhadap Peningkatan Produksi Asi
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/991
<p><em>Breast milk (ASI) is the most important and best natural food for babies. The cause of low milk production can be from poor balanced nutritional factors, mental health problems such as stress or depression so that you feel anxious, trauma after using hormonal contraceptives and breast care that is not done properly. Low milk production is also caused by a lack of stimulation of the hormone oxytocin on the first day after delivery. The impact of low milk production is that mothers do not give exclusive breastfeeding to their babies. Management of low milk production can be done by fulfilling sufficient nutrition in breastfeeding mothers. This type of research is to determine the effect of moringa leaf and papaya fruit extracts on increasing breast milk production at the Munjul Health Center in 2024. Qualitative with a case study approach. There was an increase in breast milk production in breastfeeding mothers who were given moringa leaf extracts and young papaya fruits. The administration of moringa leaf extract is 10 ml more than that given by young papaya fruits.There is an effect of giving moringa leaf extract and young papaya fruit on increasing breast milk production in breastfeeding mothers at the Munjul Health Center. It is hoped that breastfeeding mothers can implement the administration of moringa leaf extract and young papaya fruits to increase breast milk production.</em></p>Yayu YuliasariMilka Anggraeni KMeinasari Kurnia Dewi
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-115019810310.55642/phasij.v5i01.991 Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup pada Pasien Penderita Kanker Payudara di Rumah Sakit
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/997
<p>Breast cancer ranks top of all types of cancer experienced by women with an average prevalence of 56.5 per 100,000 female populations in the world. In Indonesia, less than 68,858 cases (16.6%) of a total of 396,914 cases were recorded and more than 22,000 cases ended in death. (Sung et al., 2021). The life of a patient diagnosed with breast cancer will experience many changes in their physical and psychological condition, which will then affect the quality of life of the patient and will be a long-term problem if not treated. Individuals with good quality of life will have physical and mental health, which will enable them to live socially in society according to their role. T The research was conducted quantitatively using cross sectional designs. The sample was used by 75 respondents who met the inclusion criteria of the population at the Hospital. The dependent variable is the quality of life of breast cancer patients, while the independent variables are age, marital status, lifestyle, body mass index, and stage of cancer. Data is collected using EORTC QLQ-C30 questionnaire, which are then analyzed by validating SPSS with an ordinal regression test. The results of the study showed that there was no influence between age (p=0.891), lifestyle (p =0.247), body mass index (p_0.294), and stage of cancer (p−0.268). Whereas for marital status(p=0,000) there was influence on the quality of life of patients with breast cancer. </p>Akhmad PriyadiJajang Japar SodikMamay Maulana SobandiSiti Saidah MutmainahCecep SabarudinAndira Aqila Fadia
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-202025-04-2050110410910.55642/phasij.v5i01.997Pengaruh Konsumsi Buah Pisang Ambon dan Kurma Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil Trimester III di Puksesmas Tahun 2025
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/999
<p>Prevalesi wanita hamil yang mengalami kekurangan darah sebesar 25%-75%, yang telah mempengaruhi hamper setengah dari wanita hamil yg mengalami anemia di dunia di mana 52% dinegara berkembang, dan 23% di neagar maju dan kondisi ini terus meningkat. Metode penelitian ini menggunakan Study Care Literatur (SCLR) dengan pendekatan study kasus. Setelah diberikan pisang ambon selama 7 hari dan dilakukan pemantauan sebnayak 3 kali kadar hemoglobin pada ibu hamil anemia mengalami kenaikan 2,1 gr/dl dan keluhan yang dirasakan berkurang. Mnurut peneliti karna pisang ambon matang mengandung 116 kalori, 1,60gr protein, 0,20 gr lemak, 25,80 gr karbohidrat, 8,0 mg kalsium, 32,0 mg posfor,0.50 mg zat besi, dan 72,90 gr air. Diharapkan asuhan pemberian buah pisang ambon dapat diterapkan oleh ibu hamil sehingga kadar hemoglobin ibu hamil lebih cepat naik dan keluhan lebih cepat berkurang.</p>Mami YusriahIntan Minatul HayatiReva Nisa NabelaDini Hera AndriyaniHera AndriyaniMamay Firda HandayaniAminahElahMilka Anggreni KUci Ciptiasrini
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-112025-04-1150110511210.55642/phasij.v5i01.999A Recent Literature Review on the Use of IoT in Medical Logistics
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1114
<p>The Internet of Things (IoT) has emerged as a transformative technology in the healthcare sector, offering significant advantages for improving the efficiency and reliability of medical logistics. This study presents a systematic literature review of recent research (2020–2025) focused on the application of IoT in medical logistics. A total of 200 studies were initially identified, and through a structured selection process using the PRISMA framework, six articles were ultimately included for in-depth analysis.<br>The findings highlight that IoT technologies are widely applied in areas such as cold chain monitoring, inventory tracking, real-time asset management, and integration with blockchain and cloud platforms. These applications improve data accuracy, reduce product spoilage, and enhance traceability. However, challenges such as high implementation costs, system interoperability, and data security risks persist, especially in low-resource settings.<br>This review provides a comprehensive overview of the current state of IoT implementation in medical logistics and offers insights for future research and policy development. The study concludes that a multidisciplinary and collaborative approach is essential to realize the full potential of IoT in creating responsive and secure healthcare supply chains.</p>Rinaldi LubisEvan HavianaYuni Hardi
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-302025-04-3050132733310.55642/phasij.v5i01.1114Pharmaceutical Supply Chain Optimization in Healthcare: Insights from Recent Literature
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1115
<p>This study aims to review and synthesize recent literature on the optimization of pharmaceutical supply chains in the healthcare sector. Using a Systematic Literature Review (SLR) approach based on PRISMA guidelines, six peer-reviewed articles published between 2020 and 2025 were analyzed in depth. The findings reveal that optimization models such as Mixed Integer Linear Programming (MILP), and the integration of digital technologies—including Artificial Intelligence (AI), blockchain, and the Internet of Things (IoT)—have significantly improved operational efficiency, transparency, and resilience in pharmaceutical logistics. Additionally, lean-digital strategies and resilience-oriented approaches such as supplier diversification and scenario planning have proven effective in addressing supply chain disruptions. The study also highlights research gaps in real-world implementation and calls for the development of integrated frameworks that are adaptive to the dynamics of global healthcare systems. These findings provide strategic insights for practitioners and researchers aiming to design robust and sustainable pharmaceutical supply chains.</p>Nara Fathina GuloNurul AiniSiti Aisyah Jamal
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-302025-04-3050133434010.55642/phasij.v5i01.1115Global Perspectives on Pharmaceutical Tracking and Traceability Systems: A Review of Logistics Technologies in Healthcare
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1116
<p>The pharmaceutical supply chain faces increasing pressure to ensure transparency, safety, and efficiency across global operations. This study presents a systematic literature review (SLR) of global tracking and traceability systems in pharmaceutical logistics, focusing on technological innovations such as RFID, barcoding, and blockchain. A total of six peer-reviewed articles were selected based on inclusion criteria through the PRISMA methodology. The results highlight the growing adoption of traceability systems in developed countries driven by regulatory frameworks such as the DSCSA (USA) and FMD (EU). Technologies such as blockchain show high potential in improving drug authentication and preventing counterfeiting. However, barriers such as high implementation costs, lack of infrastructure, and limited standardization continue to hinder adoption in developing nations. The study concludes that pharmaceutical traceability is a strategic necessity for public health and requires coordinated efforts between governments, industries, and global organizations.</p>Ardelia NursyabilaSiti Aisyah JamalEvan HavianaYuni Hardi
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-302025-04-3050134134810.55642/phasij.v5i01.1116Evaluation of the Medicine Logistics Management System at Public Health Centers
https://www.mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/1117
<p>This study aims to evaluate the medicine logistics management system at Puskesmas x, Batam City, focusing on three key components: medicine distribution, ordering time and Reorder Point (ROP), and medicine disposal. A qualitative research approach was employed, with data collected through in-depth interviews, observations, and document reviews conducted between March and April 2025. The key informants included the pharmacist-in-charge and pharmacy technicians.<br>The results indicate that medicine distribution follows a structured procedure, applying the First Expired First Out (FEFO) and First In First Out (FIFO) principles to maintain quality and minimize waste. The ROP method is integrated into a computerized system, enabling timely procurement when stock levels reach the minimum threshold. Medicine disposal is conducted according to the Standard Operating Procedure (SOP), with expired medicines identified, documented, and either returned to the Batam City Health Office or destroyed on-site.<br>Although the system largely complies with the Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, challenges remain, including procurement delays due to central warehouse shortages and occasional expired stock. Strengthening coordination with the Health Office, improving demand forecasting, and establishing contingency procurement strategies are recommended to enhance efficiency and ensure uninterrupted medicine availability.</p>Evan HavianaYuni HardiNurul Aini
Copyright (c) 2025 Public Health and Safety International Journal
2025-04-302025-04-3050134935810.55642/phasij.v5i01.1117